Label

Rabu, 13 Juni 2012

goresan hati malam ini


Entah apa yang seharusnya aku lakukan. Aku sendiri bingung dengan hati dan sikapku. Semua begitu rumit dan mengaing seperti lebah yang berputar di atas kepalaku hingga fikiranku seperti tak normal lagi sekrang. seharusnya aku menjadi gadis manis, anggun dengan jilbabnya. Selalu ramah dan penyayang, tak pernah marah apalagi kasar. Menjadi seorang hafidzoh yang sholiihah, pinter nahwu shorof. Juga slalu kusu’ saat berdo’a. Tapi semua hanya mimpi sejak aku mengenal mas Rahmad. Entah sihir apa yang dia miliki  sampai aku bisa memiliki rasa cinta yang seperti ini ma dia. Entahlah.
Malam ini malam yang suci, malam di mana semua orang saling memaafkan orang lain, malam dimana semua orang bahagia. Tapi sampai  malam ini aku masih belum bisa memberi kebahagiaan untuk orang yang aku cintai. Hehm cinta. Apa itu cinta? Dua tahun lalu aku bertakbir bersamanya, bersama yang mereka bilang mencintaiku. Setahun yang lalu aku bertakbir sendiri. Dan sekarang aku akan sendiri selamanya. Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau seperti dulu. Mengorbankan harga diriku sebagai perempuan dan terlebih aku seorang putra kiyai yang tinggal di pesantren. Aku snagat mengaguminya saat awal aku kenal dia. Tidak. Saat awal aku mengenalnya, aku sangat membencinya, gayanya yang sok membuatku ingin sekali menonjok wajahnya. Tak ada yang tahu bahkan aku sendiri tak mengerti. Entah bagaimana aku bisa mencintainya sangat mencintainya. Sampai akhirnya aku jatuh. Tersa sakit sangat sakit, sakit sekali.
Apa kabar kau disana? Ach aku begitu bodoh. Untuk apa aku terus menangisimu. Bulan malam inpun menertawakanku karena terlalu lemah. Sudah cukup kau menertawakanku bulan. Sudah cukup kau membisikkan kecengannganku angin. Dan sudah sudah cukup kalian bintang bintang mnyindirku dengan kecerian kalian. Aku akan bangkit sekarang, aku akan kembali menjadi dirku sendiri. Akua akan kembali menjadi seperti kalian bintang. Aku akan kembali indah sepertimu rembulan dan aku akan kembali menyejukkan hati sepertimu angin.
Ya Rabb, agistni, agistni, agistni... berilah petunjukMu. Hamba kembali padaMu. Dengan tertatih aku memohon RidloMu, bebaskan hamba dari belenggu topeng cinta dan busuknya niat syaitan. goresan hatiku malam ini akan kubur dalam bumi kasih dan RahmatMU.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar